CLICK HERE FOR BLOGGER TEMPLATES AND MYSPACE LAYOUTS »

Jumat, 11 Oktober 2013

Sapeda Onthel
Sepeda Onthel
Tipscarabuat.blogspot.com - Kendati sepeda onthel tergolong kendaraan boséh yang berusia uzur, ketangguhannya jangan dipandang sebelah mata. Keberadaannya selama puluhan tahun di jalanan kota adalah salah satu bukti. 


Untuk menjaga agar sapédah baheula tetap nyaman dan berfungsi secara baik, tentu perlu pengorbanan untuk merawatnya. Banyak cara yang bisa dilakukan agar performa kereta angin ini agar tetap dalam kondisi terbaik, di antaranya:

1. Jika sepeda dipakai saat cuaca hujan, sadel berbahan kulit lebih baik dibungkus sementara dengan plastik atau bahan lain yang tidak tembus air. 

2. Sebelum disimpan di garasi, sepeda yang basah karena air hujan cuci dahulu hingga bersih sampai bagian-bagian terkecilnya. Hal ini dilakukan guna menghilangkan kotoran pada bagian tertentu yang mungkin akan menghambat laju sepeda.

3. Setelah dibersihkan, gunakan kain/lap halus untuk mengeringkannya.

4. Teteskan oli/pelumas seperlunya pada bagian-bagian tertentu seperti rantai, gir ataupun as hub guna membantu laju sepeda. Gunakan oli yang kondisinya masih baik dan bagus (bukan bekas). Minyak untuk obras/mesin jahit baik untuk melumasi rantai yang sudah kering atau berkarat. 

5. Mengecek bagian-bagian tertentu akan membantu perawatan yang dilakukan secara rutin. Pengecekan ini dilakukan guna kenyamanan dan keamanan saat bersepeda. Biasanya, yang perlu mendapat perhatian khusus adalah pada bagian mur (terutama mur as hub, rem, dan pedal). Bila dirasa kendor, kencangkan secara perlahan.

6. Untuk sistem rem sepeda yang menggunakan tromol, periksa bagian kanvasnya. Bila sudah tipis sebaiknya diganti dengan kanvas yang kondisinya masih bagus. Jika sepeda Anda memakai sistem rem jepit (brake shoe & pad), periksa sepatu remnya dan pastikan kondisinya tidak tipis, keras, ataupun nampak kedaluwarsa. Sementara untuk sistem rem coaster hub seperti torpedo, periksa lempengan kuningan pada bagian dalam. Bila sudah tipis biasanya saat pengereman toleransinya jadi makin jauh ke arah belakang.

7 Periksa tekanan angin pada ban secara rutin, minimal seminggu sekali. 

8. Jika frame sepeda tua ingin nampak bersih dan berkilau bisa gunakan cara tradisional seperti memolesnya dengan minyak kelapa. Selain itu, bisa juga gunakan minyak mesin obras. Minyak ini dapat melindungi frame tanpa merusak cat. Basahi lap halus dengan minyak obras kemudian gosokkan secara perlahan pada frame.
Hindari bagian transfer merek. Diamkan beberapa saat (antara 5-10 menit) kemudian lap dengan kain kering dan halus. Sepeda Anda akan nampak berkilau.

Usung Onthel, Ronny Hartono Puncaki 13 Gunung!

July 15, 2013
Ronny1-370x285[1]
Luar biasa! Tak hanya mengusung ransel, Ronny Hartono turut memanggul sepeda onthel kesayangan saat mendaki gunung.
Hingga saat ini 13 puncak gunung berhasil ia jelajahi bersama onthel kesayangan yang ia beri nama Pertiwi Nusantara.
Ronny saat berkunjung ke SOLOPOS di Griya Solopos , Jl Adisucipto 190, Solo, Minggu (9/6/2013) mengungkapkan ke-13 gunung itu meliputi Gunung Gede Pangrango, Gunung Ceremai, Gunung Guntur di Jawa Barat.
Selain itu Gunung Slamet, Gunung Sindoro, Gunung Sumbing, Gunung Merbabu, Gunung Lawu di Jawa Tengah, Gunung Arjuno di Jawa Timur. Gunung Agung di Bali, Gunung Rinjani di Nusa Tenggara Barat dan Gunung Kerinci pun sukses ia daki.
Bagi pria lajang yang merupakan anggota Komunitas Sepeda Tua Indonesia (Kosti) itu 13 gunung belumlah cukup. Ronny bertekad memuncaki 17 gunung bersama Pertiwi Nusantara.
“Targetnya, sebelum 17 Agustus 2013, 17 puncak gunung.”
Ia yang akan memeringati hari ulang tahunnya ke-35 pada 17 Agustus itu ingin memecahkan rekor Museum Rekor Dunia Indonesia (Muri) karena itu merupakan “kado” yang ia impikan selama ini.
Lebih lanjut pria yang berdomisili di Kendal itu megutarakan saat mendaki gunung bersama onthel kesayangannya cuaca dan medan yang sulit adalah tantangan berat yang harus ia tahlukkan. Seperti yang ia lakoni pada 7 Juni 2013 saat menuju puncak Gunung Lawu di Jawa Tengah.
“Kemarin waktu pendakian ada kabut tebal dan track jalan cukup sulit untuk dilewati tapi meski begitu akhirnya sampai [puncak] juga dan pada 8 Juni sudah sampai ke bawah,” ungkapnya.
Ia menambahkan terkadang ia menunggangi onthel-nya saat menjumpai medan datar namun ia lebih sering mengusungnya.
Ronny mengaku saat mendaki gunung ia biasa berkoordinasi dengan pecinta alam di daerah yang ia kunjungi. Seperti saat mendaki Gunung Lawu, ia ditemani tiga anggota Anak Solo Pecinta Alam (Asuta) yakni Agus, UUk dan Bontos.
Di sisi lain cerita yang mengundang tawa tak luput tertoreh dalam kisah perjalanannya menyusuri puncak 13 gunung.
“Jadi saat sampai di puncak gunung banyak orang di situ ingin berfoto. Namun kadang bukan bersama saya karena mereka lebih ingin berfoto bersama onthel saya,” ungkapnya terbahak.

Kamis, 03 Oktober 2013

 
Dari : Situs Alfi